Menulis fiksi adalah sebuah seni yang membutuhkan penguasaan teknik-teknik tertentu agar cerita yang disampaikan dapat menarik perhatian pembaca. Salah satu teknik yang sering digunakan oleh penulis fiksi yang andal adalah teknik show, don’t tell. Teknik ini mengajarkan penulis untuk menggambarkan aksi, perasaan, dan suasana dalam cerita melalui pengalaman langsung dan imajinasi pembaca, bukan hanya memberi penjelasan atau narasi yang langsung memberitahu pembaca apa yang terjadi.
Apa Itu Teknik Show Don’t Tell?
Pada dasarnya, teknik show don’t tell adalah pendekatan yang bertujuan untuk memperkenalkan elemen cerita melalui deskripsi yang hidup, bukannya menjelaskan secara langsung. Alih-alih memberi tahu pembaca apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh karakter, teknik ini mengajak pembaca untuk merasakan sendiri melalui detail yang menggugah indera mereka.
Sebagai contoh, daripada menulis, “Dia sangat takut,” seorang penulis yang menerapkan teknik ini akan menggambarkan karakter tersebut dengan cara yang lebih konkret, seperti “Keringat dingin mengalir di pelipisnya, dan tangannya gemetar saat ia meraih pegangan pintu.” Dengan menggambarkan reaksi fisik dan suasana sekitar karakter, pembaca dapat merasakan ketakutan itu tanpa perlu diberitahu langsung.
Mengapa Teknik Ini Sangat Penting dalam Menulis Fiksi?
Teknik show, don’t tell memberikan kedalaman pada cerita dan memungkinkan pembaca untuk merasakan setiap momen yang terjadi. Teknik ini membuat karakter lebih hidup, konflik lebih intens, dan alur cerita lebih menarik. Pembaca dapat lebih mudah terhubung dengan cerita karena mereka diajak untuk berempati dan merasakan apa yang dialami karakter.
Selain itu, teknik ini membantu menciptakan ketegangan dan kejutan yang lebih efektif. Dalam banyak cerita, pembaca lebih suka jika mereka bisa “menemukan” sesuatu sendiri daripada diberitahu secara langsung. Misalnya, alih-alih menjelaskan bahwa suatu karakter adalah seorang penjahat, penulis dapat menunjukkan perilaku dan keputusan karakter tersebut yang secara alami mengarah pada kesimpulan tersebut. Hal ini membuat cerita lebih memikat dan penuh teka-teki.
Bagaimana Cara Menerapkan Teknik Show, Don’t Tell?
1. Fokus pada Indra
Salah satu cara untuk menerapkan teknik ini adalah dengan menggambarkan apa yang bisa dilihat, didengar, dicium, dirasakan, atau dirasakan oleh karakter. Detail seperti ini akan membawa pembaca lebih dalam ke dalam dunia cerita. Misalnya, jika karakter berada di luar ruangan yang penuh dengan bunga, daripada hanya menulis “Udara segar,” penulis dapat menggambarkan “Aroma bunga melati memenuhi udara, bercampur dengan segarnya embun pagi.”
2. Tampilkan Aksi, Jangan Hanya Perasaan
Alih-alih memberi tahu pembaca bagaimana perasaan karakter, tunjukkan melalui tindakannya. Misalnya, daripada menulis “Dia marah,” penulis dapat menggambarkan karakter tersebut dengan “Dia mengepalkan tinjunya, wajahnya memerah, dan napasnya terengah-engah.” Tindakan fisik ini lebih kuat dan membiarkan pembaca untuk menilai sendiri perasaan karakter tersebut.
3. Gunakan Dialog yang Mengungkapkan Karakter
Dialog adalah cara yang sangat efektif untuk show, don’t tell. Dengan dialog, pembaca bisa menangkap emosi dan kepribadian karakter melalui pilihan kata dan nada suara. Misalnya, jika seorang karakter sedang kesal, dialognya mungkin terdengar pendek dan tajam, yang memberi petunjuk tentang perasaannya tanpa perlu dijelaskan secara langsung.
4. Ciptakan Suasana dengan Deskripsi
Suasana atau setting dalam cerita juga bisa digunakan untuk show, don’t tell. Lingkungan sekitar karakter bisa mencerminkan perasaan atau konflik internal mereka. Misalnya, deskripsi hujan deras atau ruang yang suram dapat menunjukkan suasana hati yang melankolis atau penuh ketegangan.
Baca Juga: Menyusun Struktur Cerita yang Kuat dalam Menulis Fiksi
Tantangan dalam Menggunakan Teknik Show, Don’t Tell
Meskipun teknik ini sangat efektif, namun tidak jarang penulis menghadapi tantangan saat mengimplementasikannya. Salah satu tantangan utama adalah menjaga keseimbangan antara showing dan telling. Terlalu banyak deskripsi bisa membuat cerita terasa berat atau terlalu lambat, sementara terlalu sedikit bisa membuat cerita kehilangan kedalaman emosional.
Selain itu, terkadang penulis perlu menggunakan telling untuk menjelaskan hal-hal tertentu secara singkat, terutama untuk detail yang kurang relevan bagi cerita utama. Kunci utamanya adalah menggabungkan kedua teknik ini dengan bijak agar tidak kehilangan alur dan kesan yang ingin disampaikan.
Teknik Show, Don’t Tell dalam Penulisan Novel dan Cerita Pendek
Dalam menulis novel atau cerita pendek, penerapan teknik show, don’t tell sangat penting untuk membangun ketegangan dan emosi yang kuat. Setiap adegan harus membawa pembaca semakin dekat dengan karakter dan plot cerita. Di sisi lain, teknik ini juga membantu menjaga alur agar tetap menarik dan dinamis. Terlalu banyak penjelasan bisa membuat cerita menjadi datar dan membosankan. Oleh karena itu, penulis harus bijak dalam memilih bagian mana yang harus ditunjukkan dan bagian mana yang cukup dijelaskan.
Tips untuk Memperkuat Penerapan Teknik Show, Don’t Tell
- Berlatih dengan Menulis Adegan Sensori
Cobalah untuk menulis adegan dengan fokus pada satu indera, misalnya penglihatan, pendengaran, atau perasaan. Ini akan membantu menciptakan deskripsi yang lebih mendalam dan kaya. - Gunakan Gerakan Tubuh Karakter
Setiap gerakan tubuh bisa mencerminkan perasaan karakter. Misalnya, seorang karakter yang gugup mungkin akan meremas tangannya atau menghindari kontak mata. - Jangan Takut untuk Memilih Detail yang Unik
Kadang-kadang, detail kecil yang tidak biasa dapat membuat adegan menjadi lebih hidup dan memikat. Misalnya, daripada menggambarkan seorang karakter sedang duduk di sofa, coba jelaskan bagaimana ia menyentuh permukaan kasar sofa dengan tangannya atau bagaimana ia merasakan rasa sakit pada punggung setelah duduk terlalu lama.
Meningkatkan Kemampuan Menulis Fiksi Bersama Qisae Studio
Menulis fiksi dengan teknik show, don’t tell memang memerlukan latihan dan ketekunan. Namun, tidak semua orang dapat dengan mudah menguasai keterampilan ini tanpa bimbingan yang tepat. Untuk itu, Qisae Studio hadir dengan berbagai layanan penulisan artikel SEO, bimbingan menulis fiksi, dan berbagai pelatihan lain yang dapat membantu mengasah kemampuan menulis. Dengan pengalaman yang dimiliki, Qisae Studio siap mendampingi untuk mencapai tujuan menulis lebih efektif. Jangan ragu untuk mengunjungi qisae.com atau menghubungi MinSae melalui WhatsApp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai layanan kami yang dapat mendukung perjalanan menulis.(*)
Editor: Nindy Qisae